“DIA KEMBALI”
Oleh : Mayang A
Hujan turun lagi pagi ini, waktu
menunjukan pukul 05.00 WIB
“Mo...Mimo ayo bangun, solat subuh dulu..
Ayo sayang, anak cewek gak boleh bangun siang.” ujar mamah pagi itu
membangunkan gadis yang memiliki panggilan kesayangan di keluarganya “Mimo”.
Mimopun langsung terkagetkan oleh suara lembut mamahnya.
“Aduh
iya mah, bentar, aku lagi ngumpulin nyawa dulu nih…” sahut Mimo sambil beranjak
duduk.” Oke mamah tunggu ditempat solat ya! kita solat berjamaah..” ucap mamah
sambil pergi meningalkan kamar Mimo.” Iyaaa mamahhh…”
Selesai solat berjamaah Mimo bergegas ke
kamar mandi untuk mandi, karena hari ini hari senin dan Mimo harus berangkat
sekolah tepat waktu agar tidak terlambat.
****
“kringg....kring...”
belpun berbunyi dan upacara akan segera dimulai di SMA CENDRAWASIH tempat di
mana Mimo mencari ilmu. 1 jam berlalu, upacara selesai dan anak-anak
berhamburan pergi ke kelas.
“Duhh...hari
ini panas banget ya broh” eluh Wawa
“Iya
nihh..mana tadi pak guru ngasih amanat lama bingit lagi...”
“Ho’oh
bener, berasa dipanggang dilapangan deh”
“Eh
kamu haus nggak? Ke Kantin dulu yooo moo...!”
“Enggak
ah bentar lagi pak guru kan masuk kelas”
“Udah
gak papa,sebentar aja kok,aku haus banget,ayolahhh please mo..!”
“hemmzzztttt,
yaudah, mungkin dia lelah”
Beberapa menit kemudian pak guru memasuki
kelas XI IPS 5 sedangkan Mimo dan Wawa masih di kantin.
“Selamat
pagi anak-anak”
“Selamat
pagi pak..” Jawab anak-anak kompak
“Tetap
semangat!! siapa yang tidak masuk hari ini?”
“Si nihil pak..” celetuk Rais tiba-tiba.
“Oh,
tapi itu satu meja ko kosong? Kemana Mimo sama Wawa?”
“Di
kantin pak, beli minum” Celetuk Rais lagi.
“Apa?
Ke kantin, bukannya ini baru jam masuk kelas?”
Tiba-tiba dari balik pintu ada dua orang siswi memberi salam.
“Assalamu’alaikum..”
“wa’alaikum
salam” sontak semua siswa dikelas menjawab
“Dari
mana aja kalian berdua?” Serobot pak guru bertanya pada Mimo dan Wawa.
“
Mmmm... Kami dari kantin pak”, Kata Mimo gelagapan.
”Iya pak tadi kita Kehausan dan kebetulan
saya dan Mimo sedang tidak membawa air minum, makanya tadi kita ke kantin
sebentar untuk membeli air minum.” Tutur Wawa menjelaskan.
Pak guru menatap tajam kearah wawa dan Mimo.
Beliau tampak sedang berfikir, hukuman apa yang akan diberikannya. Begitu juga
dengan Wawa dan Mimo yang sedang cemas menunggu apa yang akan dilakukan pak
guru terhadap mereka.
“Baiklah
karena kalian sudah melakukan kesalahan pada jam pelajaran saya, maka kalian
saya hukum, atau kalian saya bawa ke BK saja ya?” Kata pak guru.
“Eitsss jangannn!”teriak Mimo dan Wawa
“Baiklah kami terima hukuman saja, kami
harus ngapain sekarang pak?”Kata Wawa mendadak so bijak.
“oke, kalian berdua sekarang tidak boleh
ikut pelajaran saya, dan kalian berdua ambil buku Ekonomi kalian kemudian
kerjakan soal Latihan Ulangan Harian halaman 222, 45 soal sekarang diluar!!”
jelas pak guru panjang lebar. Wawa dan Mimo hanya bisa pasrah menerima hukuman
dari pak guru. Saat sedang serius-seriusnya menjalankan hukuman dari pak guru,
tiba-tiba seorang cowok tinggi, hitam manis lewat didepan Wawa dan Mimo.
“Eh,
mo..mimo itukan Jon, Hah aku gak salah liat kan? Pekik wawa seketika
“
Apaan sih, udah kerjain ah, masih banyak nih, gak usah nghayal deh, si Jon udah
OUT dari sekolah ini !! Sahut Mimo tanpa mengalihkan pandangannya dari buku
Ekonominya. “eh liat dulu dong, yakin aku gak salah , lihat Mimo cantik” Wawa
mencoba meyakinkan Mimo.
“Mana
sih? Ko aku gak liat?
“Lah
itu....”jawab Wawa sambil menunjuk lelaki bernama Jonatan.
****
Jonatan seorang lelaki berpawakan tinggi,kulitnya
hitam manis,. Dia adalah mantan kekasih Mimo saat dulu kelas X. Namun sampai
saat ini Mimo masih belum bisa melupakan Jonatan, yang Mimo herankan kenapa
dulu Jonatan memutuskan hubungan dengan Mimo tanpa alasan yang jelas. Setelah
berapa lama mereka putus kemudian Jonatan menghilang bagai ditelan bumi,tapi
akhirnya Mimo tau dari mulut kemulut ternyata Jonatan pindah keluar kota, tidak
ada yang tau kenapa pergi. Padahal dia termasuk salah satu anak yang
berprestasi.
Mulai saat itu Mimo mengerti kenapa
Jonatan memutuskan Mimo. Mungkin Jonatan tidak ingin Mimo sulit unyuk menerima
kenyataan saat Jonatan menghilang.
“ Astaga! Iya itu Jon” Pekik Mimo lirih
“ Astaga! Iya itu Jon” Pekik Mimo lirih
“Iya
kan, berarti aku gak salah lihat kan? Timpal Wawa. “Ngapain si Jon balik lagi kesini,
bukannya dia sudah pindah keluar kota ya?”pkir Mimo dalam hati.
Bel sekolah berbunyi, anak-anak mulai
meninggalkan sekolah satu-persatu. Saat Mimo sedang menunggu mobil jemputannya
tiba-tiba ada suara yang tidak asing lagi di telinganya.
“Hai
Mimo,,?” Tanya lelaki itu yang ternyata adalah Jonatan. “eh iyahhhh...
mmmm..loh JONATAN ? Kamu balik lagi kesini?” Mimo pura-pura kaget dengan
kembalinya Jonatan.
“Hmmm...aku
anterin pulang yuk!?”
“eh..
kamu belum jawab aku Jon..”
“Gak
penting Mimo,..Ayo sekarang aku anter kamu pulang...! Jawab jonatan lagi. “Loh
kenapa sih ni anak seakan-akan menyembunyikannya sesuatu.”batin mimo.
“Hello...Mimo...ayo aku anter pulang yah...!” paksa Jonatan.
“Aduhh
apaan sih kamu, enggak! Tuh mobil jemputanku dah dateng, maaf ya, aku duluan”
Dari jauh Jonatan hanya menatap kepergian Mimo.
“Drrrttt...drttt...”bunyi
getar Hp Mimo membangunkannya dari tidur.
“Ya
helllooouuuuu..”
“Halo
Mimo? “ terdengar suara laki-laki disebrang telpon.
“Iya,
siapa nih?”
“Ini
Jon, Mimo nanti jam 3 sore aku kerumahmu ya, inget jam 3. Tuuttt tuuttt..”
Tiba-tiba telpon terputus. “halloo hallo Jon” “sial dimatiin..., ngapain tuh
anak mau kesini?” batin Mimo
Pukul 15.00 WIB.
“
Mo,, mimoo ada Jonatan tuh, katanya mau ngajak kamu main.” Sambil mengetuk
kamar Mimo
“Hah
Jonatan udah dateng mah?”
“Iya
sayanggg, ayo cepet tuh dah ditungguin” “aduhhh Mimo lagi males keluar
mah” rengek Mimo. “ehh gak baik
nganggurin tamu gitu sayangg, ayo temuin dulu”
“iya
iya mah.” Akhirnya Mimo menemui doni
“sebenernya
kamu mau bawa aku kemana sihh jon?” “nanti kamu juga tau” jawab Jonatan.
Sepanjang perjalanan didalam mobil tidak ada yang angkat bicara.
Kemudian Jon iseng-iseng memutar radio, terdengar lagu “GEISHA-Lumpuhkanlah
Ingatanku”.
Sampai di tempat tujuan mereka masih diam
dan Jonatan mulai membuka perbincangan.
“Ayo
Mo, kita dah sampai.”
“Tamkot?
Ngapain Jon?
“udah
yuk turun dulu.”
Seketika berasa disambar petir saat Mimo
turun dari mobil, ternyata jonatan sudah menyiapkan kejutan untuk Mimo. Manis
sekali.
“Mimo
maafin aku yaaa..” Ucap jonatan sembari menyerahkan satu buket bunga mawar
merah segar. “Astaga jon,, apalagi ini, itu lilin disusun dibentuk namaku, apa
maksudnya?” celetuk Mimo masih dengan ekspresi tidak percaya. “itu hanya
sebagai permintaan maafku atas sikapku dulu yang pernah nyakitin kamu, aku
minta maaf Mo... ada alasan yang tak bisa kujelaskan saat meninggalkan sekolah
ini juga. “ucap jonatan menyampaikan rasa sesalnya, tetes air mata mulai
terjatuh dari mata indah jonatan, Mimo pun tak tega melihat jonatan seperti
ini.
“jon...iya
sudahlah aku sudah melupakan yang dulu kok. Yang lalu biarlah berlalu” Mimo pun
mulai terisak. Suasana kini berubah menjadi haru.
“Aku sayang kamu mo... mau gak kamu kasih aku satu kesempatan lagi, pliss aku mohon, aku janji gak akan bikin kamu nangis lagi,” Sambil memeluk Mimo. Tangis Mimo semakin menjadi dan tak sanggup berkata-kata lagi. Mimo hanya mengangguk dan memeluk Doni.
“Aku sayang kamu mo... mau gak kamu kasih aku satu kesempatan lagi, pliss aku mohon, aku janji gak akan bikin kamu nangis lagi,” Sambil memeluk Mimo. Tangis Mimo semakin menjadi dan tak sanggup berkata-kata lagi. Mimo hanya mengangguk dan memeluk Doni.
~TAMAT~