TUGAS
BAHASA JAWA
MAKALAH
LUNTURNYA
BUDAYA JAWA
Disusun
Untuk Memenuhi Sebagian Tugas Akhir Sekolah
Tahun Ajaran 2014/2015
Add caption |
Disusun
Oleh :
Mayang
Amalia (14)
XII IPS
5
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
2014
Alamat Jalan
Raya Barat 185 Kuwarisan, Kebumen 54393, Jawa Tengah
Telp: 0287661039 website:
http://www.smansakuto.sch.id/
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah ini. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas ahir sekolah mata
pelajaran Bahasa Jawa.
Di
dalam makalah ini kami membahas tentang
Bagaimana para remaja menanggapi budaya jawa di dalam masyarakat Jawa
saat ini. Karena mengingat sekaran fenomena yang dapat kita saksikan
menunjukkan semakin banyak sekali lunturnya kesadaran masyarakat terhadap
budaya kita ini.
Makalah
ini tentulah jauh dari sempurna. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk
perbaikan makalah ini. Tidak luput kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu atas terselesaikannya makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kemaslahatan umum.
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar ............................................2
Daftar
isi ............................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
belakang .............................................4
B. Rumusan
masalah .............................................4
C. Tujuan
.............................................5
D. Landasan
teori .............................................5
BAB II PEMBAHASAN
A.1
Budaya Jawa ............................................5
A.2 Penyebab lunturnya
budaya
Jawa dikalangan remaja ............................................6
A.3 Pengaruh budaya luar terhadap remaja .................................6
A.4 Peran remaja sebagai generasi muda
Terhadap budaya jawa ...........................................7
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan ...........................................8
Daftar pustaka ...........................................
9
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Jawa adalah bagian dari
kepulauan NKRI yang paling padat penduduknya. Pulau Jawa itu sendiri terbagi
menjadi provinsi Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa
Timur. Selain padat penduduknya, Jawa juga kaya akan khasanah budaya, karena
dari masing-masing provinsi tersebut memiliki budaya, tradisi, dan latar
belakang yang berbeda-beda.
Dewasa ini kelangsungan
budaya di pulau Jawa semakin terancam keberadannya, terlebih lagi dengan adanya
modernisasi, globalisasi, dan kemajuan teknologi maka mengakibatkan semakin
mudah pula merasuknya budaya asing yang sangat berpeluang merusak budaya
tersebut.
Kini semakin terlihat
dengan jelas bahwa tidak dapat dipungkiri budaya kita kini semakin tersingkir.
Para remaja lebih condong kepada budaya Barat dan semakin jarang masyarakat yang peduli dengan budaya leluhur
mereka.
Tapi seperti kita lihat
sendiri di zaman sekarang banyak generasi generasi muda yang bertempat tinggal
di kota sedikit melupakan budaya lokal. Bisa kita lihat dari segi pergaulan,
penampilan, cara bicara, dan ada lagi yang belum kita ketahui. Maka di zaman
sekarang ini sangat besarnya pengaruh budaya lokal di Indonesia untuk generasi-generasi
muda yang ada di Indonesia selain untuk menjaga dan melestarikan budaya dari
peninggalan nenek moyang kita bangsa Indonesia tapi juga untuk membentuk suatu
karakter manusia yang baik, beretika, mempunyai sopan dan santun, saling
menhormatin sesama umat manusia dan cinta terhadap Negara nya sendiri yaitu
Negara Indonesia.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang dan
permasalahan seperti yang telah dikemukakan di atas, perlu dicari jawab atas
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut
(1) Apakah budaya Jawa itu?
(2) Apakah yang menyebabkan Lunturnya budaya Jawa
dikalangan Remaja?
(3)
Apa pengaruh budaya luar terhadap para Remaja ?
(4)
Bagaimana peran Remaja sebagai generasi muda terhadap budaya jawa?
C.
TUJUAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan
masyarakat tentang budaya dan untuk membangkitkan semangat mereka untuk
mencintai budayanya. Makalah ini juga disusun supaya masyarakat lebih faham
akan budaya Jawa “Tengah” yang menjadi budaya leluhur mereka, selain itu
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap budaya mereka adalah tujuan yang paling
utama. Dengan adanya kesadaran dari masing-masing pribadi masyarakat akan dapat
sangat membantu tetap bertahannya budaya kita, karena kesadaran akan
menggerakkan hati mereka untuk mencintai budaya mereka. Dengan demikian, hal
tersebut akan mendorong mereka untuk selalu berusaha menjaga keberadaannya, sehingga eksistensi
budaya ini akan terus tetap terjaga.
D.
Landasan
Teori
Materi Bahasa Jawa tugas ahir semester
VI.
BAB II
PEMBAHASAN
A. BUDAYA JAWA
Nilai Dari pemahaman kebudayaan menurut Koentjaraningrat,
maka dapatdidefinisikan bahwa kebudayaan Jawa adalah konsep konsep mengenaiapa
yang hidup dalam alam pikiran, sebagian besar dari masyarakat mengenai apa yang
dianggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidup,sehingga dapat berfungsi sebagai
suatu pedoman hidup bagi masyarakat Jawa.“Dalam catatan
Yunani, yang ditulis Claucius Ptolomeus (tahun 165 M) istilah labadiou
(jawadwipa) digunakan untuk menyebut pulau Jawa, yang mana kurang lebih
artinya adalah sebuah pulau yang jauh terletak di tenggara yang kaya akan beras.
Njowo
digunakan sebagai sebuah ungkapan untuk mendefinisikan tingkah laku seseorang,
atau dengan kata lain njowo itu adalah mengerti; paham;
beretika sesuai dengan (budaya) Jawa.
A.2
Penyebab Lunturnya Budaya Jawa di Kalangan Remaja
Globalisasi berjalan
seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, di samping membawa kemajuan di
dalam pribadi para remaja dan setiap elemen masyarakat, globalisasi juga
memberikan dampak buruk pada budaya. Eksistensi budaya menjadi terancam, karena
masyarakat yang merasakan kemajuan jaman selalu beranggapan bahwa budaya daerah
tidaklah penting karena yang ada dalam otak mereka adalah bagaimana caranya
dapat terus mengikuti kemajuan iptek yang terjadi.
Ironinya bukan hanya
sekedar memberi dampak buruk terhadap sikap para remaja, namun juga merasuk ke
dalam jiwa mereka kemudian tertanam kukuh dan kemudian menguasai mereka.
Sehingga mengalahkan kesadaran mereka dalam berbudaya. Salah satu penyebab
utama yang lainnya adalah karena pemerintah tidak lagi memasukkan pendidikan
bahasa Jawa ke dalam kurikulum pendidikan 1975. Barulah sepuluh tahun kemudian
terasa mengapa para remaja tidak dapat menguasai budaya Jawa dan tata krama
Jawa. Namun, di sisi lain tidak sedikit warga negara asing yang kagum akan
budaya Jawa dan sangat antosias serta berlomba-lomba untuk bisa dan belajar
budaya Jawa.
Memang sebuah kenyataan
pahit yang harus diterima. Namun hal tersebut tidak boleh dibiarkan begitu
saja. Rasa bangga tidak cukup hanya diucapakan di bibir saja, namun harus
dibuktikan dengan tindakan nyata, yaitu kita wajib menjaga dan melestarikan
budaya kita. Budaya adalah sebuah
identitas yang akan membuat kita bertahan. Bertahan bukan dengan melawan tetapi
dengan menerima. Menerima beragam berbedaan yang akan selalu hadir dalam
perputaran jaman. Dan masih ada harapan , karena masih banyak anak-anak yang
belajar tentang budaya merek. Dan mereka akan belajar banyak melalui
kisah-kisah heroic yang akan mempengaruhi keputusan mereka kelak.
A.3 Pengaruh Budaya
Luar Terhadap Para Remaja
Secara universal, tingkah laku dan
pikiran manusia berpengaruh besar dengan budaya, gabungan dari adanya unsur fisik/raga
dan mental atau keperibadiannya. Sehingga tidak hanya raga yang berkembang
dalam diri manusia namun juga berkembang secara emosional dan intelektualnya.
Lingkungan budaya tempat tinggal nya masing-masing individu masyrakat juga bisa
mempengaruhi pola fikir, dalam hal ini budaya itu sendiri memiliki peranan yang
sangat besar untuk pengaruh ke generasi muda Indonesia menjadi genersi yang
baik atau buruk. Khususnya remaja selalu mengikuti perkembangan zaman dan
kadang bisa melupakan budayanya karena terpengaruhnya budaya luar yang
berdampak negatif bagi mereka. Sebagai
generasi muda kita harus punya pembekalan diri untuk tidak meninggalkan unsur
budaya kita sebab sangat besar pengaruhnya kepada diri seseorang, kelakuan
seseorang, dan Negara Indonesia yang kita cintai ini dengan adanya budaya
Negara lain bisa mengakui bahwa Negara Indonesia memiliki berbagai ragam budaya
di tanah air, dan membentuk kesadaran agar tidak punahnya budaya-budaya kita
dengan seiring perkembangan zaman yang semakin pesat dan pengaruh budaya asing.
Siapa lagi yang meneruskan budaya-budaya
peninggalan leluhur kita kalok bukan generasi muda Indonesia, mari kita hargai
nilai budaya dan bahasa yang ada di daerah masing masing dengan cita cita,
solidaritas sosial, kekeluargaan dan tanam kan cinta tanah air di dalam diri
kita. Dan memang sangat besar pengaruh budaya lokal bagi generasi muda agar
terjauh dari kehidupan budaya luar yang
begitu bebas dan agar terbentuk nya pola fikir yang positif
yang beretika, sopan dan santun, kritis, dan bermoralkan budaya bangsa
Indonesia.
A.4
Peran Remaja sebagai Generasi Muda terhadap Budaya Jawa
Kebudayaan
Jawa yang paling melekat dalam pribadi setiap masyarakatnya adalah bahasa Jawa.
Setiap hari dimana saja dan kapan saja mereka selalu menerapkannya. Dari anak
kecil hingga orang dewasa dapat menggunakannya dengan fasih, meskipun hanya
sebagian kecil dari mereka yang benar-benar menguasai bahasa Jawa tersebut,
karena bahasa jawa memiliki tingkatan-tingkatan dalam penggunaanya. Namun dizaman
sekarang, sudah sangat sedikit orang-orang yang masih mempertahankan bahasa
Jawa ini, apalagi untuk mendalami kebudayaan kita ini (budaya Jawa). Kebanyakan
remaja sebagai generasi muda sekarang lebih tertarik untuk mempelajari
kebudayaan luar ketimbang budayanya sendiri. Salah satunya dengan adanya
pengaruh budaya Korea lewat industri musik maupun perfilman yang mulai
mempengaruhi para remaja indonesia ini. Mereka para remaja bukannya bangga akan
kebudayaan Jawa mereka sendiri, tetapi malah asyik dengan budaya luar yang
lebih modern dan lebih menarik menurut mereka.
Memang banyak pendapat para remaja yang
mengatakan jika budaya Jawa itu memang kuno dan tidak menarik, jadi mereka
malas. Jangankan untuk mempelajarinya,untuk menoleh/menyaksikannya saja pun mereka
sudah tidak ingin. Bagi mereka yang modern dan lebih menarik juga lebih kreatif
itu hanya kebudayaan luar. Padahal secara tidak sadar mereka sudah terpengaruh
sangat dalam oleh budaya-budaya luar tersebut bahkan tanpa mereka sadari banyak
dampak negatif yang terkandung didalamnya. Jadi kita sebagai para remaja
generasi muda Indonesia dari sekarang harus mulai sadar akan itu semua. Padahal
orang luar negri banyak yang lebih tertarik dan lebih greget untuk memperdalam
budaya-budaya Indonesia, salahsatunya budaya Jawa. Maka jangan biarkan mereka
(bangsa asing) dengan mudah merebut dan mengakui budaya-budaya indonesia ini.
Kita sebagai para generasi muda penerus bangsa ini harus mempertahankan dan
melindungi budaya-budaya peninggalan nenek moyang yang indah ini.
BAB III
PENUTUP
C. Kesimpulan
Dengan mengetahui dan
memahami budayanya, maka para remaja dan seluruh lapisan masyarakat akan
tergerak hatinya untuk mencintai dan menjaga budaya mereka. Jika rasa memiliki
telah tumbuh, maka mereka tidak akan pernah mau kehilangan budayanya. Sehingga
mereka akan berusaha dengan keras untuk menjaga budayanya tersebut dari segala
hal yang mengancam keberadaan budaya tersebut dan mereka akan selalu berusaha
untuk melestarikannya. Kita harus berupaya keras untuk mencari jalan keluar
dari permasalahan ini, sehingga kita
semua dapat terus menjaga kelestariannya. Dengan demikian generasi penerus kita
masih dapat menikmati budaya yang elok ini.Sehingga kekhasanahan budaya bangsa
ini juga akan tetap terjaga hingga akhir nanti. Karena menjaga budaya daerah
sama halnya dengan nenjaga negeri ini. Dan hal ini adalah salah satu perwujudan
kecintaan kita kepada tanah air.
No comments:
Post a Comment